Jember Pos – Ratusan warga Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, terlibat dalam aksi pemblokiran dan perusakan jalan yang mengakibatkan lebih dari 100 kendaraan tambang terhenti dan tidak dapat melintas. Aksi ini berdampak pada kemacetan panjang di area sekitar proyek pembangunan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2, karena akses utama menuju lokasi tertutup.
Insiden ini bermula pada Kamis sekitar pukul 09.00 WIB, ketika terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan tambang, menyebabkan seorang warga mengalami luka berat. Masyarakat merasa geram atas insiden tersebut karena kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi. Menurut Maman, salah satu warga Desa Salembaran Jaya yang turut dalam aksi tersebut, kecelakaan yang diakibatkan oleh kendaraan tambang telah berulang kali memakan korban jiwa.
“Aksi ini dilakukan karena warga sudah sangat resah dengan aktivitas kendaraan tambang yang sering melanggar aturan jam operasional, melampaui waktu yang ditentukan dalam peraturan daerah (perda),” jelas Maman. Ia menambahkan bahwa kendaraan tambang yang melintas tidak hanya beroperasi di luar jam yang diizinkan, tetapi juga menyebabkan kerusakan parah pada jalan desa dan menghasilkan debu yang mengganggu kehidupan sehari-hari warga sekitar.
Menurut Maman, dalam satu minggu terakhir saja, sudah terjadi tiga kali kecelakaan yang melibatkan kendaraan tambang, yang semuanya memakan korban dari warga desa. Kondisi ini memicu kemarahan warga yang merasa keselamatan dan kenyamanan mereka diabaikan.
Dalam aksi tersebut, warga desa menuntut agar pemerintah daerah dan dinas terkait mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas tambang di wilayah mereka. Mereka meminta agar izin operasional kendaraan tambang dihentikan sementara waktu sampai ada solusi yang jelas mengenai keselamatan dan keamanan di jalan desa tersebut.
Di lokasi kejadian, tampak ratusan kendaraan truk tambang yang dirusak dan sebagian dibakar oleh warga yang ikut serta dalam aksi protes. Beberapa warga bahkan terlihat melakukan penjarahan terhadap suku cadang dari kendaraan-kendaraan tersebut. Aksi yang berlangsung penuh emosi ini melibatkan banyak warga yang berkumpul dan memblokir akses utama, sehingga menghambat kendaraan tambang lainnya untuk melintas.
Untuk mengamankan situasi, pihak kepolisian dari Polres Metro Kota Tangerang dan Polda Metro Jaya mengerahkan puluhan personel ke lokasi. Namun, usaha petugas dalam menenangkan massa dan membuka kembali jalan tidak berjalan mulus. Warga yang sudah tersulut emosi sempat menolak kehadiran petugas dan menghadang aparat, sehingga bentrokan antara warga dan kepolisian pun tidak dapat dihindari.
Hingga saat ini, blokade jalan masih berlangsung, dan warga terus melakukan penjagaan agar kendaraan tambang tidak bisa melintas. Kondisi ini mencerminkan ketegangan tinggi antara masyarakat Desa Salembaran Jaya dengan aktivitas kendaraan tambang yang dianggap membahayakan dan meresahkan warga sekitar.