Jember Pos – Pada Senin dini hari, 14 Oktober 2024, sebuah bentrokan brutal terjadi di Simpang PDAM, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, yang melibatkan dua kelompok remaja. Tawuran yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB itu menyebabkan dua orang terluka serius, dengan salah satu korban kehilangan tangan dan lainnya menderita luka bakar akibat siraman air keras.
Menurut Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo, insiden ini meninggalkan dua korban yang kini tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Cibinong. “Tawuran melibatkan dua kelompok remaja. Ada dua korban luka saat ini dirawat di RSUD Cibinong,” ungkap Waluyo pada Selasa (15/10).
Korban pertama adalah Candra Rizky Pratama, seorang pemuda berusia 28 tahun yang mengalami luka berat akibat sabetan benda tajam. Candra harus kehilangan tangan kirinya karena putus dalam perkelahian tersebut. Sementara itu, korban kedua bernama Putra Ramadani Iskan, seorang pemuda berusia 20 tahun. Putra menderita luka bakar di wajah setelah disiram air keras dan luka di punggung akibat sabetan senjata tajam.
“Kondisi kedua korban saat ini masih dalam keadaan sadar, namun belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena masih dalam proses perawatan medis,” jelas Waluyo. Kondisi luka yang diderita kedua korban cukup parah, sehingga memerlukan perawatan intensif dari tim medis RSUD Cibinong.
Bentrokan ini bukan hanya melibatkan senjata tajam seperti biasanya, tetapi juga diperparah dengan penggunaan air keras. Tawuran dengan senjata berbahaya seperti ini menunjukkan betapa mengkhawatirkannya situasi kekerasan antar kelompok remaja di kawasan tersebut. Penggunaan air keras dalam aksi tawuran ini menambah tingkat brutalitas dan meningkatkan ancaman serius terhadap keselamatan para korban.
Pihak kepolisian dari Polsek Cibinong segera merespons insiden tersebut dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Langkah-langkah yang dilakukan termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk mengetahui kronologi dan mengidentifikasi pelaku tawuran. Selain itu, polisi juga sedang meminta keterangan dari saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian.
“Kami terus melakukan penyelidikan. Kami periksa CCTV dan sudah meminta keterangan dari saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi kejadian,” tambah Kompol Waluyo.
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai latar belakang terjadinya tawuran tersebut, namun polisi menduga adanya perselisihan antara kedua kelompok remaja yang terlibat. Pihak kepolisian juga sedang berupaya untuk mengidentifikasi siapa saja pelaku tawuran yang membawa senjata tajam dan air keras tersebut, serta mengambil tindakan tegas untuk menangkap para pelaku.
Tawuran di kalangan remaja di wilayah Cibinong ini menambah daftar panjang insiden kekerasan di wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap potensi konflik antar kelompok di kalangan remaja yang seringkali berujung pada tindakan kekerasan. Tindakan brutal seperti ini tidak hanya membahayakan nyawa para pelaku dan korban, tetapi juga menciptakan keresahan di masyarakat sekitar.
Waluyo juga menambahkan bahwa pihak kepolisian akan terus berupaya untuk mencegah terjadinya tawuran di wilayah hukum mereka. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan meningkatkan patroli di area rawan tawuran serta mengajak tokoh masyarakat dan pemuda setempat untuk ikut serta dalam menciptakan suasana damai dan menghindari kekerasan antar kelompok remaja.
“Kami akan meningkatkan patroli dan juga bekerja sama dengan masyarakat untuk mencegah tawuran seperti ini terulang lagi. Kami menghimbau agar para remaja tidak terlibat dalam aksi kekerasan yang hanya akan merugikan diri mereka sendiri dan orang lain,” jelasnya.
Tawuran yang terjadi di Cibinong ini adalah sebuah peringatan keras bahwa aksi kekerasan antar kelompok remaja bisa berdampak sangat serius dan merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, kepolisian dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencegah peristiwa serupa terulang kembali di masa mendatang.
Dengan pemeriksaan lebih lanjut dari pihak kepolisian, diharapkan pelaku tawuran ini segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Sementara itu, korban yang saat ini masih dalam perawatan intensif diharapkan segera pulih dari luka-luka yang mereka derita akibat peristiwa brutal ini.