Jember Pos – Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, telah mengumumkan rencananya untuk mengunjungi Lebanon di tengah serangan udara dan darat yang dilancarkan oleh Israel. Kunjungan ini dilakukan saat kekhawatiran semakin meningkat bahwa eskalasi konflik yang berkelanjutan dapat memicu perang besar di kawasan Timur Tengah. Meloni menyampaikan rencananya tersebut dalam sebuah pernyataan di Senat pada hari Selasa, meskipun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai waktu pasti kunjungannya.
Sebagai bagian dari upaya diplomatiknya, Meloni juga mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, sedang mempersiapkan kunjungan ke Israel dan Palestina yang dijadwalkan pada pekan depan. Pernyataan ini mencerminkan komitmen Italia untuk terlibat dalam upaya penyelesaian konflik yang terus berkepanjangan dan menegaskan pentingnya dialog dalam mengatasi situasi yang semakin memburuk.
Dalam pernyataannya, Meloni menggambarkan tindakan Israel sebagai “tidak dapat dibenarkan” dan mengkritik serangan terhadap petugas penjaga perdamaian PBB, yang ia sebut sebagai “tidak dapat diterima.” Serangan terhadap anggota UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) dalam insiden terpisah baru-baru ini telah menuai kecaman internasional, karena serangan semacam itu dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional. UNIFIL didirikan pada Maret 1978 dengan tujuan untuk memastikan penarikan pasukan Israel dari Lebanon dan membantu pemerintah Lebanon dalam memulihkan otoritas di wilayah tersebut.
Mandat UNIFIL telah diperluas seiring berjalannya waktu, terutama setelah perang Israel pada tahun 2006, untuk mencakup pemantauan gencatan senjata dan fasilitasi bantuan kemanusiaan di wilayah yang dilanda konflik. Kondisi di Lebanon semakin memburuk, dengan Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza sebagai respons terhadap serangan dari kelompok perlawanan Hamas, yang telah mengakibatkan lebih dari 42.000 orang tewas, sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Konflik ini juga telah meluas ke Lebanon, di mana Israel melancarkan serangan mematikan ke berbagai wilayah pada akhir bulan lalu. Akibat serangan tersebut, lebih dari 1.500 orang dilaporkan tewas dan lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi. Pada 1 Oktober, Israel bahkan meluncurkan invasi darat ke wilayah selatan Lebanon, yang semakin menambah ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan tersebut.
Dalam konteks ini, kunjungan Meloni ke Lebanon diharapkan dapat memberikan dorongan diplomatik dan mencari solusi untuk meredakan ketegangan yang terjadi. Dengan situasi yang semakin memburuk, penting bagi para pemimpin dunia untuk berkolaborasi dan mencari jalan menuju perdamaian di kawasan yang telah lama dilanda konflik ini.