Lebanon Ajukan Keluhan Resmi kepada PBB Terkait Serangan Israel terhadap UNIFIL

Serangan Israel di Lebanon

Jember Pos – Pada Senin, 14 Oktober, Lebanon secara resmi mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait serangan berulang yang dilakukan oleh Israel yang menargetkan misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon, yang dikenal dengan nama UNIFIL. Keluhan ini diajukan atas perintah Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdullah Bou Habib, melalui utusan Lebanon untuk PBB yang bertugas di New York.

Dalam keluhan tersebut, utusan Lebanon menyatakan bahwa serangan Israel terhadap UNIFIL merupakan “preseden buruk dan pelanggaran nyata hukum internasional.” Mereka menekankan bahwa serangan ini tidak hanya membahayakan misi UNIFIL, tetapi juga stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut. Lebanon mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil sikap tegas terhadap serangan yang dianggap sebagai kejahatan perang ini, serta meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran yang telah dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Serangan terbaru terjadi pada Minggu, 13 Oktober, ketika tank-tank Israel memaksa masuk ke salah satu posisi UNIFIL. Ini adalah bagian dari serangkaian pelanggaran yang dilakukan oleh militer Israel, yang telah mengakibatkan beberapa pasukan penjaga perdamaian terluka. Sebelumnya, pada pekan lalu, empat anggota UNIFIL dilaporkan terluka akibat serangan Israel di pos mereka yang terletak di Lebanon selatan.

UNIFIL dibentuk pada tahun 1978 sebagai pasukan sementara dengan tujuan membantu memulihkan perdamaian di kawasan dan memastikan penarikan Israel dari Lebanon. Namun, situasi di wilayah tersebut semakin memanas, terutama setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon dengan dalih menargetkan kelompok Hizbullah sejak 23 September lalu. Serangan ini telah menewaskan sedikitnya 1.542 orang, melukai lebih dari 4.555 lainnya, dan menggusur lebih dari 1,34 juta orang dari tempat tinggal mereka.

Serangan udara Israel adalah eskalasi dari konflik yang telah berlangsung selama setahun antara Israel dan Hizbullah. Konflik ini meningkat setelah serangan Israel di Jalur Gaza, yang mereka sebut sebagai balasan atas serangan yang dilakukan oleh Hamas. Meskipun komunitas internasional telah memberikan peringatan bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional akibat serangan Israel yang terus-menerus terhadap Gaza dan Lebanon, Israel tetap memperluas konflik dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Pemerintah Lebanon menilai bahwa tindakan agresif Israel tidak hanya mengancam keselamatan warga sipil, tetapi juga menciptakan ketegangan yang lebih besar di kawasan yang sudah rentan ini. Dalam konteks ini, Lebanon mengharapkan dukungan dari masyarakat internasional untuk menekan Israel agar menghentikan serangan dan menghormati hukum internasional.

Lebanon, melalui keluhan resmi ini, berusaha untuk menarik perhatian dunia terhadap situasi yang memprihatinkan di wilayahnya dan menuntut tindakan tegas dari PBB untuk melindungi misi UNIFIL serta rakyat Lebanon dari agresi yang terus berlanjut. Seruan ini merupakan bagian dari upaya Lebanon untuk memperkuat posisi mereka di forum internasional dan menegaskan pentingnya perlindungan terhadap misi perdamaian serta hak asasi manusia di kawasan yang dilanda konflik ini.

You might like

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *