IHSG Melemah 1,44% di Tengah Pemilu AS dan Data Ekonomi Indonesia

IHSG ditutup melemah

Jember Pos – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada Rabu sore, 8 November 2024, dengan penurunan signifikan sebesar 108,06 poin atau 1,44 persen, mencapai posisi 7.383,87. Sementara itu, indeks LQ45, yang mencatatkan 45 saham unggulan, turun 18,70 poin atau 2,03 persen, berakhir di level 901,43. Pelaku pasar tampak cermat dalam menunggu hasil perhitungan cepat dari lembaga survei terkait pemilihan presiden Amerika Serikat, yang turut mempengaruhi pergerakan pasar saham domestik.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan dalam kajiannya bahwa pasar saat ini sangat memantau perkembangan pemilu AS. Sejumlah skenario terkait pemenang pemilu, baik Donald Trump maupun Kamala Harris, terus dibicarakan pelaku pasar, mengingat hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kebijakan ekonomi global dalam empat tahun ke depan. Pelaku pasar juga mengamati perkembangan kebijakan moneter China yang disampaikan oleh Gubernur Pan Gongsheng, yang berjanji untuk mempertahankan kebijakan akomodatif guna mendukung perekonomian. Pernyataan tersebut muncul setelah Perdana Menteri Li Qiang optimis bahwa target pertumbuhan PDB China untuk tahun ini dapat tercapai dengan adanya kebijakan moneter yang mendukung.

Di dalam negeri, pelaku pasar mencermati perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024. Hal ini menjadi perhatian karena berpotensi memengaruhi target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 8 persen year on year (yoy). Pelaku pasar berharap kebijakan pemerintah, terutama dukungan dari Presiden Prabowo Subianto, bisa membantu merealisasikan target tersebut.

Salah satu kebijakan yang diterbitkan pemerintah adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 mengenai Penghapusan Piutang Macet bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong sektor UMKM agar dapat melanjutkan kegiatan usaha dengan lebih tenang dan stabil, sehingga berpotensi memberikan dampak positif terhadap perekonomian domestik.

Pada sesi perdagangan, IHSG sempat dibuka menguat, namun akhirnya turun ke zona negatif pada sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG terus bergerak dalam teritori merah hingga penutupan perdagangan. Meskipun demikian, sektor industri mengalami kenaikan paling tinggi sebesar 0,38 persen, diikuti sektor barang baku yang naik 0,18 persen. Sebaliknya, sektor teknologi mengalami koreksi terbesar dengan penurunan 2,97 persen, disusul sektor properti dan sektor keuangan yang turun masing-masing 2,00 persen dan 1,77 persen.

Pada perdagangan saham hari ini, saham-saham seperti FMII, CITY, DKFT, DNAR, dan KPIG mencatatkan penguatan terbesar, sementara saham-saham seperti EMDE, ASRI, ACES, dan WIKA mengalami penurunan signifikan. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.353.749 kali transaksi, dengan total volume perdagangan mencapai 26,42 miliar lembar saham senilai Rp11,99 triliun. Dari 790 saham yang diperdagangkan, sebanyak 197 saham mengalami kenaikan, 398 saham turun, dan 195 saham lainnya tidak bergerak.

Sementara itu, bursa saham regional Asia menunjukkan pergerakan yang variatif. Indeks Nikkei menguat 2,61 persen, sementara indeks Hang Seng dan Shanghai masing-masing melemah 2,23 persen dan 0,09 persen. Indeks Straits Times mengalami kenaikan sebesar 0,60 persen.

Pergerakan pasar saham ini mencerminkan dinamika global dan domestik yang saling mempengaruhi, serta ketidakpastian yang masih ada terkait pemilihan presiden AS, kebijakan moneter China, dan kondisi perekonomian Indonesia.

You might like

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *